Tahukah Anda bahwa Indonesia berada di lingkaran cincin api berupa gunung berapi aktif, Sehingga kerap terjadi Gempa Bumi baik dari skala kecil maupun skala besar. Akhir - akhir tahun 2018 Indonesia sering dilanda gempa dan Tsunami yang mengakibatkan jutaan rumah hancur dan jutaan penduduk mengungsi.
Untuk mendeteksi Gempa para Ilmuwan sering menggunakan alat yang bernama Seismograf. Bagaimana alat ini mencatat gempa?
Seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
Pada prinsipnya Seismograf dipasang di permukaan Bumi sehingga ketika tanah mulai bergetar, getaran itu ikut menggoyangkan cangkang dari instrumen bergerak seismograf. Getaran itu juga menggoyangkan pena pendulum yang ada di bawah massa pemberat yang akan mencatat pergerakan dan waktu terjadinya tremor atau getaran.
Ketika terjadi getaran yang arah geraknya horizontal, maka bola pendulum akan bergerak kesamping dan dibagian bawahnya ada alat seperti pena untuk menggambarkan grafik getaran yang terjadi pada sebuah kertas. Sehingga ketika bergetar, maka salah satu pegas akan meredam getaran dan pegas yang lain memberikan tambahan gaya kepada pendulum yang berakibat pendulum dapat berosilasi dengan frekwensi yang kecil sehingga getaran berfrekwensi rendah tersebut akan dapat direkam pada kertas.
Fungsi Seismograf
a. Seismograf Horizontal
Seismograf horizontal mempunyai fungsi untuk mencatat getaran bumi pada arah mendatar. Pada Seismograf horizontal ini, massa stasioner digantung dengan sebuah tali. Di bagian bawah terdapat jarum yang ujungnya menyentuh roll pita, jarum ini selalu berputar searah jarum jam.Tiang penopang roll pita terpancang pada tanah. Pada waktu terjadi gempa, roll pita bergetar, sedang massa stasioner dan jarum jam tetap. Maka terbentuklah goresan pada roll pita tersebut yang disebut seismogram.
b. Seismograf Vertikal
Seismograf Vertikal ini memiliki fungsi untuk mencatat getaran gempa vertikal. MassaStasioner pada seismograf vertikal ditahan oleh sebuah pegas dan sebuah tangkai berengsel. Ujung massa stasioner yang mempunyai jarum disentuhkan pada roll pita yang selalu bergerak searah jarum jam. Ketika terjadi gempa, maka roll pita akan bergerak sehingga akan terbentuk seismogram pada roll pita tersebut.
Berdasarkan Cara membaca datanya Seismograf juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu seismograf manual dan digital.
Untuk mendeteksi Gempa para Ilmuwan sering menggunakan alat yang bernama Seismograf. Bagaimana alat ini mencatat gempa?
Seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
Pada prinsipnya Seismograf dipasang di permukaan Bumi sehingga ketika tanah mulai bergetar, getaran itu ikut menggoyangkan cangkang dari instrumen bergerak seismograf. Getaran itu juga menggoyangkan pena pendulum yang ada di bawah massa pemberat yang akan mencatat pergerakan dan waktu terjadinya tremor atau getaran.
Ketika terjadi getaran yang arah geraknya horizontal, maka bola pendulum akan bergerak kesamping dan dibagian bawahnya ada alat seperti pena untuk menggambarkan grafik getaran yang terjadi pada sebuah kertas. Sehingga ketika bergetar, maka salah satu pegas akan meredam getaran dan pegas yang lain memberikan tambahan gaya kepada pendulum yang berakibat pendulum dapat berosilasi dengan frekwensi yang kecil sehingga getaran berfrekwensi rendah tersebut akan dapat direkam pada kertas.
Fungsi Seismograf
a. Seismograf Horizontal
Seismograf horizontal mempunyai fungsi untuk mencatat getaran bumi pada arah mendatar. Pada Seismograf horizontal ini, massa stasioner digantung dengan sebuah tali. Di bagian bawah terdapat jarum yang ujungnya menyentuh roll pita, jarum ini selalu berputar searah jarum jam.Tiang penopang roll pita terpancang pada tanah. Pada waktu terjadi gempa, roll pita bergetar, sedang massa stasioner dan jarum jam tetap. Maka terbentuklah goresan pada roll pita tersebut yang disebut seismogram.
b. Seismograf Vertikal
Seismograf Vertikal ini memiliki fungsi untuk mencatat getaran gempa vertikal. MassaStasioner pada seismograf vertikal ditahan oleh sebuah pegas dan sebuah tangkai berengsel. Ujung massa stasioner yang mempunyai jarum disentuhkan pada roll pita yang selalu bergerak searah jarum jam. Ketika terjadi gempa, maka roll pita akan bergerak sehingga akan terbentuk seismogram pada roll pita tersebut.
Berdasarkan Cara membaca datanya Seismograf juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu seismograf manual dan digital.
- Seismograf manual – Seismograf ini sudah mampu mencatat gempa horizontal maupun vertikal. Gempa horizontal dicatat berdasarkan arahnya, sedang arah gempa vertikal yang tercatat oleh seismograf ini adalah arah gempa kompresi.
- Seismograf digital – Seismograf ini sudah lebih canggih karena dilengkapi dengan display panel dan dapat mentransfer data dengan cepat. Seismograf digital juga menggunakan teknologi elektromagnetik seismographer.
No comments:
Post a Comment