Untuk mendukung karakter jaringan GPRS, tentu ada persyaratan tambah pada perangkat keras ponselnya. Sebuah perangkat genggam (ponsel) GSM sekarang ini pada dasarnya memiliki ROM 1 MB dan RAm 128 KB. Untuk mendukung GPRS,WAP dan beberapa fungsi organizer,pabrik pembuat mempertimbangkan kapasitas minimum 4 MB ROM dan 512 KB RAM, belum lagi layar peraga beresolusi tinggi dan lebar, ditambah dengan keypad,joystick mini. Tentu hal ini berdampak pada kenaikan harga ponsel.Namun produk semacam ini nantinya ditujukan bagi pengguna atau pelanggan bisnis, yang selalu melihat peranti tunggal sebagai suatu hal praktis yang memenuhi tuntunan variasi komunikasi mereka, dan kebutuhan akan organizer.
karena para operatordapat memberikan layanan percakapan dan data secara terpisah maupun kombinasi keduanya, maka peranti para pengguna GPRS dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori : Yakni
1. Kelas A
Peranti yang masuk di kelas ini memungkinkan para penggunanya dapat melakukan percakapan dan transfer data pada tepat waktu yang sama.
2.Kelas B
Pengguna dapat tergandeng dengan GSM dan GPRS pada saat yang sama, tetapi tidak dapat melakukan percakapan dan transfer data secara bersamaan. Jika pengguna kelas B ini sedang aktif di bagian sesi data, kemudian ia akan melakukan percakapan telepon, Sesi datanya tidak terputus tetapi tertahan pada kondisi sebelum percakapan atau disebut dengan kondisi "HOLD". Transfer data dapat berlangsung lagi setalah percakapannya diakhiri.
3. Kelas C
Peranti dapat tergandeng ke GSM maupun GPRS, tetapi tidak dapat kedua-duanya.Jika peranti sedang tergandeng dengan GSM, maka ia akan dilepaskan dari GPRS.
Perkembangan lebih lanjut dalam evolusi internet nirkabel setelah GPRS adalah ENHANCED DATA RATES FOR GSM AND TDMA EVOLUTION (EDGE) yang memungkinkan para operator menawarkan layanan data pada kecepatan sampai 384 kbps, kemudian UMTS dengan kecepatan sampai 2 Mbps. Forum UMTS memperkirakan komunikasi multimedia berbasis data akan menyumbang sekitar 60% pada lalu lintas komunikasi dalam jaringan komunikasi bergerak generasi ketiga. Dengan meningkatkan lemampuan jaringan GSM dengan teknologi GPRS, para operator dapat memperkenalkan layanan-layanan data bergerak,sementara pada waktu yang sama, mampu melindungi aset infrastrukturnya yang sudah ada tanpa membatasi evolusi menuju UMTS. Pengenalan teknologi ASYNCHRONOUS Transfer Mode (ATM) akan menjadi faktor kunci dalam migrasi jaringan ke UMTS, karen ATM dapat menangani data,multimedia,video bergerak penuh dan video conferencing dengan sangat efisien,dan tentu saja dengan Qos yang baik. ATM juga memungkinkan perusahaan TV kabel dan telepon menarik tarif sendiri -sendiri bagi setiap pelangan berdasarkan pada jumlah lebar pita yang mereka gunakan. ATM nantinya tidak hanya merupakan kaitan atau jembatan jalur radio UMTS ke unsur-unsur penyaklaran tetapi juga menginterkoneksi penyakelaran -penyakelaranya. Karena berbasis sel, ATM sangat cocok membawa lalu lintas GPRS.Pengguna teknologi ATM ini juga akan memungkinkan para operator dapat mengintegrasikan semua tipe lalu lintas komunikasi dalam satu sakelar, suatu pilihan yang lebih murah dan lebih mudah dari titik pandang manajemen komunikasi dibandingkan dengan pengguna dua perangkat yang terpisah (suara yangtersakelar rangkaian dan data paket) dalam sebuah jaringan GPRS/GSM
karena para operatordapat memberikan layanan percakapan dan data secara terpisah maupun kombinasi keduanya, maka peranti para pengguna GPRS dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori : Yakni
1. Kelas A
Peranti yang masuk di kelas ini memungkinkan para penggunanya dapat melakukan percakapan dan transfer data pada tepat waktu yang sama.
2.Kelas B
Pengguna dapat tergandeng dengan GSM dan GPRS pada saat yang sama, tetapi tidak dapat melakukan percakapan dan transfer data secara bersamaan. Jika pengguna kelas B ini sedang aktif di bagian sesi data, kemudian ia akan melakukan percakapan telepon, Sesi datanya tidak terputus tetapi tertahan pada kondisi sebelum percakapan atau disebut dengan kondisi "HOLD". Transfer data dapat berlangsung lagi setalah percakapannya diakhiri.
3. Kelas C
Peranti dapat tergandeng ke GSM maupun GPRS, tetapi tidak dapat kedua-duanya.Jika peranti sedang tergandeng dengan GSM, maka ia akan dilepaskan dari GPRS.
Perkembangan lebih lanjut dalam evolusi internet nirkabel setelah GPRS adalah ENHANCED DATA RATES FOR GSM AND TDMA EVOLUTION (EDGE) yang memungkinkan para operator menawarkan layanan data pada kecepatan sampai 384 kbps, kemudian UMTS dengan kecepatan sampai 2 Mbps. Forum UMTS memperkirakan komunikasi multimedia berbasis data akan menyumbang sekitar 60% pada lalu lintas komunikasi dalam jaringan komunikasi bergerak generasi ketiga. Dengan meningkatkan lemampuan jaringan GSM dengan teknologi GPRS, para operator dapat memperkenalkan layanan-layanan data bergerak,sementara pada waktu yang sama, mampu melindungi aset infrastrukturnya yang sudah ada tanpa membatasi evolusi menuju UMTS. Pengenalan teknologi ASYNCHRONOUS Transfer Mode (ATM) akan menjadi faktor kunci dalam migrasi jaringan ke UMTS, karen ATM dapat menangani data,multimedia,video bergerak penuh dan video conferencing dengan sangat efisien,dan tentu saja dengan Qos yang baik. ATM juga memungkinkan perusahaan TV kabel dan telepon menarik tarif sendiri -sendiri bagi setiap pelangan berdasarkan pada jumlah lebar pita yang mereka gunakan. ATM nantinya tidak hanya merupakan kaitan atau jembatan jalur radio UMTS ke unsur-unsur penyaklaran tetapi juga menginterkoneksi penyakelaran -penyakelaranya. Karena berbasis sel, ATM sangat cocok membawa lalu lintas GPRS.Pengguna teknologi ATM ini juga akan memungkinkan para operator dapat mengintegrasikan semua tipe lalu lintas komunikasi dalam satu sakelar, suatu pilihan yang lebih murah dan lebih mudah dari titik pandang manajemen komunikasi dibandingkan dengan pengguna dua perangkat yang terpisah (suara yangtersakelar rangkaian dan data paket) dalam sebuah jaringan GPRS/GSM
No comments:
Post a Comment